Rabu, 02 Januari 2019

Modul 2 PBO


Pengertian Enkapsulasi (Encapsulation)
Enkapsulasi (encapsulation) adalah sebuah metoda untuk mengatur struktur class dengan cara menyembunyikan alur kerja dari class tersebut.

Struktur class yang dimaksud adalah property dan method. Dengan enkapsulasi, kita bisa membuat pembatasan akses kepada property dan method, sehingga hanya property dan method tertentu saja yang bisa diakses dari luar class. Enkapsulasi juga dikenal dengan istilah ‘information hiding’.
Dengan enkapsulasi, kita bisa memilih property dan method apa saja yang boleh diakses, dan mana yang tidak boleh diakses. Dengan menghalangi kode program lain untuk mengubah property tertentu, class menjadi lebih terintegrasi, dan menghindari kesalahan ketika seseorang ‘mencoba’ mengubahnya. Programmer yang merancang class bisa menyediakan property dan method khusus yang memang ditujukan untuk diakses dari luar.

Melanjutkan analogi tentang class laptop, perusahaan pembuat laptop telah menyediakan ‘method’ khusus untuk menghidupkan laptop, yakni dengan cara menekan tombol on. Di dalam laptop sendiri, banyak ‘method-method’ lain yang akan dijalankan ketika kita menyalakan laptop, contohnya: mengirim sinyal booting ke processor, mengirim data dari processor ke memory, dan mengirim sinyal listrik ke LED di monitor. Akan tetapi, proses ini adalah method internal laptop dimana kita tidak perlu memahaminya untuk menghidupkan laptop.

Enkapsulasi Objek: Public, Protected dan Private
Untuk membatasi hak akses kepada property dan method di dalam sebuah class, Objek Oriented Programming menyediakan 3 kata kunci, yakni Public, Protected dan Private. Kata kunci ini diletakkan sebelum nama property atau sebelum nama method. Berikut adalah pembahasannya:

Pengertian Hak Akses: Public
Ketika sebuah property atau method dinyatakan sebagai public, maka seluruh kode program di luar class bisa mengaksesnya, termasuk class turunan. Berikut adalah contoh penulisan public property dan public method dalam PHP:

<?php
// buat class laptop
class laptop {
   // buat public property
   public $pemilik;
   // buat public method
   public function hidupkan_laptop() {
     return "Hidupkan Laptop";
   }
}
 
// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_anto = new laptop();
 
// set property
$laptop_anto->pemilik="Anto";
 
// tampilkan property
echo $laptop_anto->pemilik; // Anto
 
// tampilkan method
echo $laptop_anto->hidupkan_laptop(); // "Hidupkan Laptop"
?>
Perhatikan penambahan kata public sebelum nama property dan nama method. Kode diatas pada dasarnya sama dengan contoh class laptop kita dalam tutorial sebelum ini.
Jika hak akses property dan method tidak ditulis, maka PHP menganggapnya sebagai public.

Dalam contoh sebelumnya, saya membuat property class laptop menggunakan kata kunci var, seperti berikut ini: 
var $pemilik;
Kata kunci var sebenarnya tidak perlu ditulis, bahkan pada PHP versi 5.0 sampai dengan 5.1.3, menggunakan kata var di dalam class akan menghasilkan warning. Untuk PHP versi 5.1.3 keatas, menggunakan kata var tidak lagi menghasilkan warning (dianggap sebagai public).

Agar sejalan dengan konsep enkapsulasi, setiap property dan method dalam class harus menggunakan kata kunci seperti public, protected, atau private. Oleh karena itu, membuat property dengan keyword var tidak disarankan lagi .
Pengertian Hak Akses: Protected
Jika sebuah property atau method dinyatakan sebagai protected, berarti property atau method tersebut tidak bisa diakses dari luar class, namun bisa diakses oleh class itu sendiri atau turunan class tersebut.
Apabila kita mencoba mengakses protected property atau protected method dari luar class, akan menghasilkan error, seperti contoh berikut ini:

<?php
// buat class laptop
class laptop {
   // buat protected property
   protected $pemilik;
 
  // buat protected method
   protected function hidupkan_laptop() {
      return "Hidupkan Laptop";
   }
}
// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_anto = new laptop();
 
// set protected property akan menghasilkan error
$laptop_anto->pemilik="Anto";
// Fatal error: Cannot access protected property laptop::$pemilik
 
// tampilkan protected property akan menghasilkan error
echo $laptop_anto->pemilik;
// Fatal error: Cannot access protected property laptop::$pemilik
 
// jalankan protected method akan menghasilkan error
echo $laptop_anto->hidupkan_laptop();
// Fatal error: Call to protected method laptop::hidupkan_laptop()
// from context
?>
Dalam contoh diatas, pemanggilan property $pemilik dan method hidupkan_laptop() dari luar class akan menghasilkan error.
Walaupun akses level protected tidak bisa diakses dari luar class, namun bisa diakses dari dalam class itu sendiri, berikut adalah contohnya:

<?php
// buat class laptop
class laptop {
   // buat protected property
   protected $pemilik="Anto";
   public function akses_pemilik() {
      return $this->pemilik;
   }
   protected function hidupkan_laptop() {
      return "Hidupkan Laptop";
   }
   public function paksa_hidup() {
      return $this->hidupkan_laptop();
   }
}
 
// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_anto = new laptop();
 
// jalankan method akses_pemilik()
echo $laptop_anto->akses_pemilik(); // "Anto"
 
// jalankan method paksa_hidup()
echo $laptop_anto->paksa_hidup(); // "Hidupkan Laptop"
?>
Hampir sama dengan contoh kita sebelumnya, property $pemilik di deklarasikan sebagai protected, sehingga pengaksesan dari luar class akan menghasilkan error. Oleh karena itu, saya membuat sebuah public method yang akan menampilkan hasil property $pemilik, yakni method akses_pemilik().
Begitu juga dengan method hidupkan_laptop() yang tidak bisa diakses secara langsung. Saya menambahkan method paksa_hidup() yang secara internal akan mengakses method hidupkan_laptop().

Kata kunci $this merujuk kepada objek saat ini, penjelasan tentang kata kunci $this akan kita bahas dalam tutorial berikutnya. Namun karena satu-satunya cara pengaksesan ‘isi’ class dari dalam class adalah dengan $this, jika anda tidak memahaminya silahkan lewatkan saja terlebih dahulu.
Selain dari dalam class itu sendiri, property dan method dengan hak akses protected juga bisa diakses dari class turunan (Kita akan membahas tentang penurunan class dalam tutorial lain):

<?php
// buat class komputer
class komputer{
   // property dengan hak akses protected
   protected $jenis_processor = "Intel Core i7-4790 3.6Ghz";
}
 
// buat class laptop
class laptop extends komputer{
   public function tampilkan_processor() {
     return $this->jenis_processor;
   }
}
 
// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_baru = new laptop();
 
// jalankan method
echo $laptop_baru->tampilkan_processor(); // "Intel Core i7-4790 3.6Ghz"
?>
Pada kode diatas, walaupun method $jenis_processor di set sebagai protected pada class komputer, tetapi masih bisa diakses dari class laptop yang merupakan turunan dari class komputer.
Pengertian Hak Akses: Private

Hak akses terakhir dalam konsep enkapsulasi adalah private. Jika sebuah property atau method di-set sebagai private, maka satu-satunya yang bisa mengakses adalah class itu sendiri. Class lain tidak bisa mengaksesnya, termasuk class turunan.
Sebagai contoh, berikut adalah hasil yang di dapat jika kita mengakses property dan method dengan level private:

<?php
// buat class komputer
class komputer {
 
   // property dengan hak akses protected
   private $jenis_processor = "Intel Core i7-4790 3.6Ghz";
 
   public function tampilkan_processor() {
     return $this->jenis_processor;
   }
}
 
// buat class laptop
class laptop extends komputer{
 
   public function tampilkan_processor() {
     return $this->jenis_processor;
   }
}
 
// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$komputer_baru = new komputer();
$laptop_baru = new laptop();
 
// jalankan method dari class komputer
echo $komputer_baru->tampilkan_processor(); // "Intel Core i7-4790 3.6Ghz"
 
// jalankan method dari class laptop (error)
echo $laptop_baru->tampilkan_processor();
// Notice: Undefined property: laptop::$jenis_processor
?>
Dalam kode diatas, saya membuat 2 buah class, yakni class komputer, dan class laptop. Class laptop merupakan turunan dari class komputer. Di dalam class komputer terdapat property $jenis_processor dengan akses level private. Di dalam class komputer dan class laptop, saya membuat method tampilkan_processor() yang digunakan untuk mengakses property $jenis_processor.

Pengaksesan method tampilkan_processor() dari objek $komputer_baru sukse ditampilkan karena berada di dalam satu class dimana property $jenis_processor beradaAkan tetapi, jika method tampilkan_processor() diakses dari objek $laptop_baru yang merupakan turunan dari class komputer, PHP akan mengeluarkan error karena property $jenis_processor tidak dikenal.
Akses level private sering digunakan untuk menyembunyikan property dan method agar tidak bisa diakses di luar class.

Dalam tutorial kali ini, kita telah membahas tentang pengertian enkapsulasi dalam objek oriented programming (OOP), mengenal 3 hak akses: public, protected, dan private, serta melihat contoh cara penggunaannya di dalam PHP.

Modul 1 PBO (OOP) Object Oriented Programming

Saya disini akan menjelaskan tentang bagaimana penggunaan Program Berbasis Objek modul 1 yaitu OOP atau Object Oriented Programming .. langsung saja kita Mulai.

1. Pengerian OOP
apa itu OOP?

OOP singkatan dari Object Oriented Programming sekarang OOP sangat begitu popular, dan banyak digunakan oleh Programer-Programer, Buktinya CMS,Joomla,Wordpress,Drupal dan banyak lagi, semua itu dibuat dengan gaya pemrograman OOP, Apalagi saat ini sangat trend penggunaan Framwork PHP, seperti Zend PHP, CodeIgniter,Yii Framwork, Cake PHP, yang notabenenya semua juga menggunakan dengan teknik OOP.
Memang Gaya Pemrograman OOP masih menjadi hal menakutkan bagi Programer pemula, Terutama yang terbiasa dengan gaya prosedural. Tetapi hilangkanlah Perasaan yang seperti itu, Jika memang ingin berusaha berkeras hati untuk mempelajarinya.
Tentang OOP di php, tentunya dengan bertahap, dari mulai membuat Class, Membuat Propertise atau atribut, membuat Method/fungsi, membuat object, lalu ada juga Constructor dan Destructor Nanti akan berlanjut dengan Mempelajari Encapsulasi, Inheritance, sampai dengan Mempelajari Polymorphism.

2. Kelebihan dan Kekurangan OOP
  A.Kelebihan
     OOP menyediakan struktur modular yang jelas untuk program sehingga OOP sangat bagus digunakan     untuk  mendefinisikan tipe data abstrak di mana detil implementasinya tersembunyi.
OOP akan mempermudah dalam memaintain dan memodifikasi kode yang sudah ada. Objek yang baru dapat dibuat tanpa mengubah kode yang sudah ada.
B.Kekurangan
1.Tidak memperbolehkan implementasi yang kuat pada reuse
Properti software
2.tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus
crosscut di antara komponennya.
3.Crosscut tersebut mengakibatkan sulitnya pengembangan dan pemeliharaan.

3. Subjek OOP
Class
Class adalah
Class adalah ‘cetak biru’ atau ‘blueprint’ dari object. Class digunakan hanya untuk membuat kerangka dasar. Yang akan kita pakai nantinya adalah hasil cetakan dari class, yakni object.
Sebagai analogi, class bisa diibaratkan dengan laptop atau notebook. Kita tahu bahwa laptop memiliki ciri-ciri seperti merk, memiliki keyboard, memiliki processor, dan beberapa ciri khas lain yang menyatakan sebuah benda tersebut adalah laptop. Selain memiliki ciri-ciri, sebuah laptop juga bisa dikenakan tindakan, seperti: menghidupkan laptop atau mematikan laptop.
Class dalam analogi ini adalah gambaran umum tentang sebuah benda. Di dalam pemrograman nantinya, contoh class seperti: koneksi_database dan profile_user.
Di dalam PHP, penulisan class diawali dengan keyword class, kemudian diikuti dengan nama dari class. Aturan penulisan nama class sama seperti aturan penulisan variabel dalam PHP, yakni diawali dengan huruf atau underscore untuk karakter pertama, kemudian boleh diikuti dengan huruf, underscore atau angka untuk karakter kedua dan selanjutnya. Isi dari class berada dalam tanda kurung kurawal.
Berikut adalah contoh penulisan class dalam PHP:


<?php
class laptop {
   // isi dari class laptop...
}
?>
Property
Property (atau disebut juga dengan atribut) adalah data yang terdapat dalam sebuah class. Melanjutkan analogi tentang laptop, property dari laptop bisa berupa merk, warna, jenis processor, ukuran layar, dan lain-lain
Jika anda sudah terbiasa dengan program PHP, property ini sebenarnya hanyalah variabel yang terletak di dalam class. Seluruh aturan dan tipe data yang biasa diinput kedalam variabel, bisa juga diinput kedalam property. Aturan tata cara penamaan property sama dengan aturan penamaan variabel.

Berikut adalah contoh penulisan class dengan penambahan property:

<?php
class laptop {
   var $pemilik;
   var $merk;
   var $ukuran_layar;
   // lanjutan isi dari class laptop...
}
?>
Dari contoh diatas, $merk, $ukuran_layar dan $jenis_processor adalah property dari class laptop. Seperti yang kita lihat, penulisan property di dalam PHP sama dengan cara penulisan variabel, yakni menggunakan tanda dollar ($). Sebuah class tidak harus memiliki property.
Method

Method adalah tindakan yang bisa dilakukan didalam class. Jika menggunakan analogi class laptop kita, maka contoh method adalah: menghidupkan laptop, mematikan laptop, mengganti cover laptop, dan berbagai tindakan lain.
Method pada dasarnya adalah function yang berada di dalam class. Seluruh fungsi dan sifat function bisa diterapkan kedalam method, seperti argumen/parameter, mengembalikan nilai (dengan keyword return), dan lain-lain.
Berikut adalah contoh penulisan class dengan penambahan method:

<?php
class laptop {
   function hidupkan_laptop() {
   //... isi dari method hidupkan_laptop
   }
   function matikan_laptop() {
   //... isi dari method matikan_laptop
   }
   ... //isi dari class laptop
}
?>
Dari contoh diatas, function hidupkan_laptop() dan function matikan_laptop() adalah method dari class laptop. Seperti yang kita lihat, bahwa penulisan method di dalam PHP sama dengan cara penulisan function. Sebuah class tidak harus memiliki method.
 Object
Object
Object atau Objek adalah hasil cetak dari class, atau hasil ‘konkrit’ dari class. Jika menggunakan analogi class laptop, maka objek dari class laptop bisa berupa: laptop_andi, laptop_anto, laptop_duniailkom, dan lain-lain. Objek dari class laptop akan memiliki seluruh ciri-ciri laptop, yaitu property dan method-nya.
Proses ‘mencetak’ objek dari class ini disebut dengan ‘instansiasi’ (atau instantiation dalam bahasa inggris). Pada PHP, proses instansiasi dilakukan dengan menggunakan keyword ‘new’. Hasil cetakan class akan disimpan dalam variabel untuk selanjutnya digunakan dalam proses program.
 Sebagai contoh, berikut adalah cara membuat objek laptop_andi dan laptop_anto yang dibuat dari class laptop:

<?php
class laptop {
   //... isi dari class laptop
   }
$laptop_andi = new laptop();
$laptop_anto = new laptop();
?>
Dari contoh diatas, $laptop_andi dan $laptop_anto merupakan objek dari class laptop. Kedua objek ini akan memiliki seluruh property dan method yang telah dirancang dari class laptop.


Destructor dan Contructor
Destructor adalah kebalikan dari pada constructor, Destructor dibuat serta digunakan saat object akan dihapus. Pada Pemrogaraman PHP, Destructor akan otomatis dipanggil pada saat akhir pengerjaan skript PHP anda.
Cara Penggunaan Destructor dan Constructor dalam PHP
Sebagai tutorial kita kali ini, berikut adalah contoh penggunaan constructor dan destructor dalam PHP:

<?php
// buat class laptop
class laptop {

   private $pemilik = "Andi";   private $merk = "Lenovo";
 
   public function __construct(){
     echo "Ini berasal dari Constructor Laptop";
   }

   public function hidupkan_laptop(){
     return "Hidupkan Laptop $this->merk punya $this->pemilik";

   }
   public function __destruct(){
     echo "Ini berasal dari Destructor Laptop";
   }
}

// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_andi= new laptop();

echo "<br />";
echo $laptop_andi->hidupkan_laptop();
echo "<br />";
?>
Dalam contoh diatas, saya membuat class laptop dengan 3 method:
Method __construct() merupakan constructor dari class laptop. Method ini akan dipanggil secara otomatis ketika class laptop di instansiasi.
Method hidupkan_laptop() merupakan method ‘biasa’ yang akan menampilkan hasil string. Untuk menggunakan method ini, kita memanggilnya dari objek.
Method ketiga adalah __destruct() yang merupakan destructor dari class laptop. Method ini akan dipanggil saat objek dihapus.
Setelah pendefinisian class, saya membuat objek $laptop_andi, dan memanggil method hidupkan_laptop(). Berikut adalah hasil yang didapat:

1.Ini berasal dari Constructor Laptop
2.Hidupkan Laptop Lenovo punya
3.Ini berasal dari destructor Laptop
Seperti yang terlihat, method __construct() dan __destruct() secara otomatis dipanggil saat objek dibuat dan saat objek dihapus. Untuk mencoba menghapus objek $laptop_andi secara manual, kita bisa menggunakan fungsi unset() sebagai berikut:

<?php
// buat class laptop
class laptop {

   private $pemilik = "Andi";
   private $merk = "Lenovo";
 
   public function __construct(){
     echo "Ini berasal dari Constructor Laptop";
   }

   public function hidupkan_laptop(){
     return "Hidupkan Laptop $this->merk punya $this->pemilik";

   }
   public function __destruct(){
     echo "Ini berasal dari Destructor Laptop";
   }
}

// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_andi= new laptop();

echo "<br />";
echo $laptop_andi->hidupkan_laptop();
echo "<br />";

// hapus objek $laptop_andi
unset($laptop_andi);

echo "<br />";
echo "Objek Telah Dihancurkan";
?>
Jika kita menjalankan kode diatas, berikut adalah hasil yang didapat:

1.Ini berasal dari Constructor Laptop
2.Hidupkan Laptop Lenovo punya Andi
3.Ini berasal dari Destructor Laptop
4.Objek Telah Dihancurkan
Setelah memanggil method $laptop_andi->hidupkan_laptop(), saya kemudian menghapus objek $laptop_andi secara manual menggunakan fungsi unset($laptop_andi)
Untuk membuktikan bahwa destructor $laptop_andi sudah dijalankan, saya menambahkan perintah echo “Objek Telah Dihancurkan” diakhir halaman. Sehingga kita bisa melihat bahwa destructor objek $laptop andi di jalankan sebelum dihapus otomatis oleh PHP. Silahkan anda coba hapus perintah unset($laptop_andi), maka string “Objek Telah Dihancurkan” akan tampil sebelum destructor objek $laptop_andi.

Anda juga bisa mengganti perintah unset($laptop_andi) dengan $laptop_andi=null. Kedua perintah ini akan menghapus objek $laptop_andi dan men-trigger pemanggilan destructor.
Sebagai contoh terakhir dalam tutorial kali ini, saya akan membuat contoh constructor yang sering digunakan untuk membuat objek dengan nilai awal. Konsep ini sering digunakan dalam pemrograman objek. Berikut adalah contoh penggunaannya:

<?php
// buat class laptop
class laptop {

   private $pemilik;
   private $merk;

   // constructor sebagai pembuat nilai awal
   public function __construct($pemilik, $merk) {
     $this->pemilik = $pemilik;
     $this->merk = $merk;
   }

   public function hidupkan_laptop() {
     return "Hidupkan Laptop $this->merk punya $this->pemilik";
   }
}

// buat objek dari class laptop (instansiasi)
$laptop_andi= new laptop("Andi", "Lenovo");

echo $laptop_andi->hidupkan_laptop();
echo "<br />";

$laptop_anto= new laptop("Anto", "Acer");

echo $laptop_anto->hidupkan_laptop();
?>
Pada kode diatas, saya menggunakan constructor sebagai pembuat nilai awal dari objek. Method constructor menerima 2 buah argumen yang kemudian disimpan kedalam property internal objek.
Berikut adalah hasil yang didapat dari kode program diatas:

1.Laptop Lenovo punya Andi
2.Hidupkan Laptop Acer punya Anto

Di dalam PHP, constructor dan destructor harus memiliki hak akses public. Jika anda mengubah hak akses constructor atau destructor menjadi protected atau private, PHP akan mengeluarkan error:

1.Fatal error: Call to private laptop::__construct()
2.from invalid context

Senin, 07 Mei 2018

Modul 3 - Form dan Frame HTML

MODUL III

" Form and Frame HTML "
(Link, List, dan Tag HTML Untuk Tabel)

1. Tujuan
  • Mampu memahami dan menjelaskan Frame and Form dalam HTML.
  • Mampu membuat Frame link ke Framenya .
  • Mampu membuat input data menggunakan tag Form.
  • Mampu membuat halaman web dengan Frame.

2. Landasan Teori

A. FRAME HTML

Merupakan landasan dari membuat halaman WEB yang sekarang kalian akan Praktekan, dari berbagai bentuk disatukan dan menjadikan Halaman WEB yang utuh dan bagus untuk kalian gunakan sekarang atau di Zaman" ini .

B. FORM HTML

Merupakan salah satu elemen dalam HTML yang sering kita gunakan Guys untuk menerima inputan dari Pengunjung. Melalui sebuah Form si pengunjung dapat memasukan data" diri mereka, yang terdapat di Formnya .

Contohnya Guys :

<b><center>Input Data Mahasiswa</center></b> // Lan-balon.blogspot.com
<form name="form1" method="post" action="tampil_post.php">
  <table width="456" border="0" align="center">
    <tr>
      <td>NIM</td>
      <td><input type="text" name="nim" value="Masukan NIM"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Nama</td>
      <td><input type="text" name="nama" value="Masukan Nama"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Jenis Kelamin</td>
      <td>
        <input type="radio" name="jkl" id="jkl" value="L">Laki-laki 
  <input name="jkp" type="radio" id="jkp" value="P">Perempuan      
  </td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Hobi</td>
      <td><label>
        <input type="checkbox" name="hb1" id="checkbox">
      Sepak Bola<br>
      <input type="checkbox" name="hb2" id="checkbox2">
      Berenang<br>
      <input type="checkbox" name="hb3" id="checkbox3">
      Membaca
      </label></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Prodi</td>
      <td><label>
        <select name="prodi" id="select">
          <option value="Teknik Informatika S1">TI S1</option>
          <option value="Sistem Informasi S1">SI S1</option>
          <option value="Manajement Informatika D3">MI D3</option>
          <option value="Teknik Informatika D3">TI D3</option>
        </select>
      </label></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>File Foto</td>
      <td><input type="file" name="file1"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Alamat</td>
      <td><label>
        <textarea name="almt" id="textarea" cols="45" rows="5"></textarea>
      </label></td>
    </tr>
    <tr>
      <td colspan="2" align="center">
        <input type="submit" name="OK" id="OK" value="OK">   
        <input type="reset" name="reset" value="Cancel"></td>
    </tr></table></form>



Kalian coba Copy Syntax di atas dan tampilannya seperti di bawah ini, :


Selasa, 20 Maret 2018

Modul 2 - HTML Lanjutan

MODUL II

HTML LANJUTAN 
(Link, List, dan Tag HTML Untuk Tabel)

1. Tujuan
  • Mampu memahami dan menjelaskan link antar dokumen.
  • Mampu membuat daftar dengan menggunakan tag HTML.
  • Mampu membuat halaman web dengan menyertakan tabel menggunakan tag tabel.


2. Landasan Teori

Link HTML
HTML menggunakan tag <a> untuk membuat suatu link kepada dokumen lain dalam web. Sintaks dari penghubungan dalam HTML adalah dengan menggunakan tag <a>, atribut href digunakan untuk mendefinisikan lokasi link.
Anchor berikut menunjuk Ke Blog Saya seperti Art Lanz ( Lanz-Balon.blogspot.co.id) :

<a href = “https://lan-balon.blogspot.co.id/” >Lanz Balon</a>

Ada tiga jenis link:
  • Link Relatif.
  • Link Absolut.
  • Link dalam Dokumen yang Sama.
1. Link Relatif
Dibuat apabila membuat suatu link pada page ke page lain pada komputer yang sama, tidak memerlukan menggunakan alamat Internet yang lengkap. Jika dua page pada direktori yang sama, Anda dapat menuliskan nama file html seperti berikut:

<a href=”file_2.html”>Berikutnya</a> 

2. Link Absolut 
Dibuat apabila Anda membuat link ke page web lain yang berada pada web site lain di Internet. Dalam hal ini Anda harus menuliskan alamat Internet secara lengkap. Berikut adalah contohnya: 

<a href=http://kakilima.piksi.itb.ac.id/>Pusat engine Internet lokal </a>

3. Link ke Bagian Lain dalam Dokumen
Link jenis ini dibuat apabila untuk dokumen yang panjang sekali, sehingga apabila ditampilkan dalam browser web akan mengharuskan kita melakukan scroll layar berulang-ulang. Navigasi untuk penelusuran dokumen dapat dimudahkan dengan membuat link antarbagian, dengan menAndai setiap bagian tersebut dengan memberinya nama. Sehingga pada beberapa tempat di dalam dokumen akan ada bagian yang bernama, dan di bagian lainnya dapat diletakkan link untuk menuju bagian-bagian tersebut.

Umumnya teknik ini diimplementasi pada dokumen-dokumen yang menampilkan daftar isi dokumen tersebut, kemudian pada daftar ini tersebut dimungkinkan untuk diklik langsung menuju ke isinya secara langsung.

Memberi nama suatu bagian dalam dokumen
letakkan kursor pada baris atau teks yang menjadi awal dari bagian tersebut
sisipkan nama bagian tersebut dengan: <a name= ”namabagian”>
Membuat link yang menuju pada bagian dokumen yang sama dengan cara yang sama seperti link absolut atau relatif, hanya saja nama dokumen dalam link diganti dengan nama bagian dokumen dengan sebelum nama tersebut ditambah dengan #.
Berikut adalah contoh memberi link tersebut:

<a href=”#namabagian”>Bagian tentang link</a>

Tanda # menunjukkan bahwa link tersebut ditujukan kepada link dalam dokumen yang sama. 

List HTML
List merupakan bentuk yang umum yang biasa kita gunakan untuk immguraikan daftar sesuatu, misalnya jenis-jenis list dalam HTML:
  1. list dengan nomor
  2. list tanpa nomor
  3. list definisi

1. Post Test Pemograman WEB 1

Syntaxnya :



<html>
<head><br>
<title> Art Lanz</title>
</head>
<body>
 <table border="0">
 <tr><td><img width="200px" src="Kuda.jpg"></td>
  <td width="1200px" align="center"><font size="10"><b>PT. Lanz Loverz<b></font><br>
  <font size="5">Dimana Nongkrongnya para The Budjang</font><br><br>
  Jl. Purwasari No.10 Purwasari Garawangi</td>
 
 </tr>
 <tr>
 </tr>
 
 </table>
 
 <hr size="4" color="black"><br>
 
  <table border="1" >
  
  
  <tr>
   <td rowspan="2" width="400px" Height="350px"> 
    <a href="Biodata.html" align="top left">Daftar Riwayat Hidup</a><br>
    <a href="Nilai.html">Nilai Ane Gan</a><br>
    <a href="3">Yui</a></td>
   <td width="1000px" align="center"><font size="10"><b>HyperLink ... !!!<b></font><br>
   <font size="5">Searching Art Lanz - Nalzloverz di Google ya Guys</font><br><br>
  </tr>
  
  <tr>
   <td><center><font size="2">Copyright © 2018 Art Lanz - Nalzloverz</font></center></td>
  </tr>
</table> 
</body>
</html>


Hasil Runningnya :





Keterangan : 

Gw di sini akan melanjutkan Lanjutan dari Minggu Kmaren yaitu dari Modul 1  dasar dari HTML guys, sekarang saya akan menggunakan Tabel untuk membagi sebuah tampilan yang seperti kalian liat di atas, di gunakan untuk memperindah atau membuat Tampilan WEB Jadi terstruktur dan Rapih ..
<table>
<tr>
<td> Blaaa blaaa blaaa ....
</td>
</tr>
</tabel>

Disini juga Menggunakan Script <a href="bla.html"> di gunakan untuk membuat Link Lanjutan supaya lebih mudah Apabila kalian menuju halaman yang anda inginkan dan tutup dengan </a> mudah kan ..
<a href ="Link.html"> Isikan Tagnya </a>


A. Link dari Biodata

Gw akan Membuat Tampilan dari Link Biodata Gw ya Guys ..

Syntaxnya :


<html>
 <head>
  <title>Tugas </title>
 </head>
 <body>
 <center>
 <table border="0">
 <tr><td><img width="200px" src="Kuda.jpg"></td>
  <td width="1200px" align="center"><font size="10"><b>PT. Lanz Loverz<b></font><br>
  <font size="5">Dimana Nongkrongnya para The Budjang</font><br><br>
  Jl. Purwasari No.10 Purwasari Garawangi</td>
 
 </tr>
 <tr>
 </tr>
 
 </table>
  <hr size="5" color="blue">
 </center>
 <h1>DAFTAR RIWAYAT HIDUP</h1>
  <pre>
NIK             : 20160910073
Nama             : Yuki Lanz Mizutochi S21
Tempat, Tanggal Lahir  : Kuningan, 10 Agustus 1996
Alamat           : Jalan Purwasari No. 10 Garawangi Kuningan
Jenis Kelamin    : Man Of The Match
Agama     : Islam
No.HP     : 08969075xxxx
Email     : Silnet2one@gmail.com
 
  </pre>
  <a href ="Modul 2 Tugas 2.html">Kembali ke Beranda</a></br>
 </body>
</html>


Hasil Runningnya :




B. Link dari Nilai Gw

Sekarang gw membuat Link dari Nilai Gw nya Guys

Syntaxnya :



<html>
<head><br>
<title> Art Lanz</title>
</head>
<body>
 <table border="0">
 <tr><td><img width="200px" src="Kuda.jpg"></td>
  <td width="1200px" align="center"><font size="10"><b>PT. Lanz Loverz<b></font><br>
  <font size="5">Dimana Nongkrongnya para The Budjang</font><br><br>
  Jl. Purwasari No.10 Purwasari Garawangi</td>
 
 </tr>
 <tr>
 </tr>
 </table>
 
 <hr size="4" color="black"><br>
 
 <font face="Time New Roman" size="5" color="Brown"><center><b>DAFTAR NILAI THE BUDJANG</b></font><br><br>
 <table border="1">
  <tr bgcolor="red">
 
        <td rowspan="2"><center>Nomor</center></td>
        <td rowspan="2"><center>NIM</center></td>
        <td colspan="3"><center>Nilai</center></td>
  <td rowspan="2"><center>Rata-Rata</center></td>
  <td rowspan="2"><center>NA</center></td>
    </tr>
    <tr>
        <td bgcolor="red"><center>Tugas</center></td>
  <td bgcolor="red"><center>UTS</center></td>
        <td bgcolor="red"><center>UAS</center></td>
    </tr>
    <tr>
        <td><center>1.</center></td>
        <td>20160910073</td>
  <td>80</td>
  <td>90</td>
  <td>70</td>
  <td>80</td>
  <td>AB</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><center>2.</center></td>
        <td>20160910074</td>
  <td>80</td>
  <td>90</td>
  <td>80</td>
  <td>83.3</td>
  <td>A</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><center>3.</center></td>
        <td>20160910075</td>
  <td>80</td>
  <td>90</td>
  <td>90</td>
  <td>86.6</td>
  <td>A</td>
    </tr>
</table> 
</center>
<br>
 <a href ="Modul 2 Tugas 2.html">Kembali ke Beranda</a></br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<center><font size="2">Copyright © 2018 Art Lanz - Nalzloverz</font></center> 
</body>
</html>



Hasil Runningnya :




Salam Mizutochi S21 Guys sekian dari gw, semoga Bermanfaat Terserah loe mau Copas mau Edit yang penting Belajar Otodidak yang b ener ya guys, jangan Lupa juga berdo'a dulu sebelum kau Membuat HTML ini karena di Jamin 100% Otak loe Ng Hang ..

Terima Kasih, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Minggu, 11 Maret 2018

Modul 1 - HTML Dasar

MODUL I
HTML DASAR

A. Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami struktur dasar pemrograman HTML.
2. Mahasiswa mampu memanipulasi teks menggunakan tag dan atribut HTML.
3. Mahasiswa mampu menyisipkan gambar di HTML

B. Dasar Teori


Di dalam HTML dikenal adanya tag atau tanda-tanda khusus yang merupakan rangkaian perintah yang akan diproses oleh Web Browser. HTML (HyperText Markup Language) merupakan bahasa interpreter, dimana fungsi interpreter diperankan oleh Web Browser yang digunakan untuk menerjemahkan tag-tag yang diselipkan di dalam file berekstensi .html atau .htm dan menampilkannya dilayar sesuai dengan tag yang ditemukan.


1. Post Test Pemograman WEB 1

Syntaxnya :
<html>
<head><br>
<title> Art Lanz</title>
</head>
<body>
 <table border="0">
 <tr><td><img width="200px" src="Kuda.jpg"></td>
  <td width="1200px" align="center"><font size="10"><b>PT. Lanz Loverz<b></font><br>
  <font size="5">Dimana Nongkrongnya para The Budjang</font><br><br>
  Jl. Purwasari No.10 Purwasari Garawangi</td>
 
 </tr>
 <tr>
 </tr>
 </table>
 
 <hr size="4" color="black"><br>
 
 <font face="Time New Roman" size="5" color="Brown"><b>DAFTAR RIWAYAT HIDUP INI</b></font><br><br>
  <table border="0">
    <tr>
        <td><b>NIM</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>20160910073</td>
    </tr>
    <tr>
        <td><b>Nama</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Alan Agustriana</td>
    </tr>
    <tr>
        <td><b>Tempat, Tanggal Lahir</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Kuningan, 10 Agustus 1996</td>
    </tr>
    <tr>
        <td><b>Alamat</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Jl. Purwasari No. 10 Purwasari Garawangi 45571</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><b>Jenis Kelamin</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Laki-Laki</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><b>Agama</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Islam</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><b>No. HP</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>089690750xxx</td>
    </tr>
 <tr>
        <td><b>E-mail</td>
        <td><b>:</td>
        <td><b>Alanagustriana@gmail</td>
    </tr>
</table> 

<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<center><font size="2">Copyright © 2018 Art Lanz - Nalzloverz</font></center> 
</body>
</html>


Hasil Runningnya :



Keterangan : 


1. <html> : Tag untuk membuat sebuah dokumen HTML yang Kita Buat Guys
2. <title> Tag untuk membuat judul dari sebuah halaman apabila Kalian Ingin memberikan Titlenya contoh : <title> Art Lan </title>
3. <body> Tag untuk membuat tubuh dari sebuah halaman wajib di Gunakan Guys, Piraku wae Jalma Teu aya Beuteungan mah, nah Contohna eta kawas kitu wae di Pemograman WEB 1 geh,
4. <h1> to <h6> Tag untuk membuat heading ambeh gampang ningalina guys
5. <br> Memasukan satu baris putus lamun dina WORD mah Enter eta teh Guys
6. <hr> Tag untuk membuat perubahan dasar kata didalam isi jang Garis Lurus ti Kiri ka Kanan tambihan wae size Borderna contoh : <hr size="4" color="black"> cobian wae 
7. <b> Tag untuk membuat huruf bercetak tebal 
8. <center> Tag untuk membuat jajaran teks menjadi ditengah (tidak disupport lagi di HTML5)
9. <font> Tag untuk membuat font, warna, dan ukuran untuk teks (tidak disupport lagi di HTML5)
10. <img> Tag untuk membuat gambar
11. <tr> Tag untuk membuat baris dalam sebuah tabel
12. <td> Tag untuk membuat sel dalam sebuah tabel
13. <head> Tag untuk membuat informasi tentang dokumen Sirahna atawa Mastakana HTML lah kitu
14. <table> Tag untuk Membuat Table nya, ieu jang bikin tablena 

Rabu, 07 Februari 2018

Modul 10 - DNS (Dimain Name System) & WEB Server

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL X
“DNS (Dimain Name System) & WEB Server”
Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Bahasa Pemrograman 1
Dosen Pengampu : Iwan Lesmana, S.Kom., M.Kom.





Disusun Oleh
Nama : Alan Agustriana
NIM : 20160910073
Kelas : SI S1-2016-C



FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer. Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyusun laporan ini dengan tema DNS (Domain Name System) dan WEB ServerLaporan ini menjelaskan tentang sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data yang tersebar di dunia.

Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami masing-masing dan terima kasih kepada dosen Jaringan Komputer yaitu Iwan Lesmana S.Kom.,  M.Kom yang telah membimbing penulisdalam menyusun laporan.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.


Kuningan,  Januari 2018
                                                                                                                                         

                                                                                                                Penulis.





DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Desain Jaringan 
2.2 Konfigurasi DNS Server
2.3 Latihan & Tugas

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Domain Name System disingkat DNS atau Sistem Penamaan Domain adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, contoh nya seperti Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet di mana saat pengguna mengetikkan info.uniku.ac.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 180.250.70.75 (IPv4).

DNS server adalah komputer / server yang terdaftar dan terhubung ke Domain name System (DNS). DNS Server bertugas menjalankan software networking khusus, yang memetakan alamat IP yang berisi database nama network dan internet hostname.

DNS servers melakukan komunikasi antar satu dengan yang lainnya melalui private network. Semua DNS Server terorganisir dalam sebuah hierarchy (level). Di level paling atas (top level) hierarchy, biasa disebut sebagai root servers yang mnyimpan database lengkap dari nama domain internet beserta Alamat IP yang terhubung dengan domain internet tersebut. Internet memiliki 13 Unit root servers yang terkenal dengan peran khusus mereka.

Jenis jenis DNS dan Fungsinya
  • A record , yaitu memetakan hostname ke IP address 32-bit (IPv4).AAAA record , yaitu memetakan hostname ke IP address 128-bit (IPv6).
  • MX Record, ini memetakan domain ke mail exchange server.
  • CNAME Record, kalo yang ini membuat nama alias dari sebuah domain.
  • NS Record, memetakan domain kedalam satu daftar dari DNS Server.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang menyediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
  • Catatan TXT mengizinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework


Kelebihan DNS
  • Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
  • Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
  • Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).


DNS Root Servers

DNS servers melakukan komunikasi antar satu dengan yang lainnya melalui private network. Semua DNS Server terorganisir dalam sebuah hierarchy (level). Di level paling atas (top level) hierarchy, biasa disebut sebagai root servers yang mnyimpan database lengkap dari nama domain internet beserta Alamat IP yang terhubung dengan domain internet tersebut. Internet memiliki 13 Unit root servers yang terkenal dengan peran khusus mereka.



1.2 Maksud dan Tujuan
  • Memahami tentang DNS Server dan WEB Server





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain Jaringan

Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch, server, dan beberapa PC sesuai dengan desain jaringan berikut ini:

Lakukan konfigurasi IP Address Server dan masing - masing PC 

 
 

 


 Lakukan testing koneksi ke tiap PC dengan tool ping dari Server0


2.2 Konfigurasi DNS Server

Percobaan 1

Menambahkan DNS A Record (Facebook.com translate to IP 10.10.10.11)
Klik kiri pada Server0 -> Pilih Server -> DNS
Sesuaikan dengan tampilan berikut ini:

Simpan konfigurasi dengan menekan tombil Add

Testing DNS Record menggunakan tool nslookup dan ping dari server atau salah satu PC di jaringan dengan perintah : nslookup facebook.com ping facebook.com




Percobaan 2

Klik kiri pada Server0 -> Pilih Server -> DNS

Sesuaikan konfigurasi dengan tampilan berikut:


Simpan konfigurasi dengan menekan tombil Add

Testing DNS Record menggunakan tool nslookup dan ping dari server atau salah satu PC di jaringan dengan perintah : nslookup twitter.com ping twitter.com



Percobaan 3

Mengaktifkan Service WEB dan SERVER

Klik kiri oada Server0 -> Pilih Service -> HTTP
Sesuaikan konfigurasi dengan tampilan berikut ini:


Akses tampilan indeks.html pada server dengan menggunakan browser pada salah satu PC di jaringan!

Tampilan pada browser merupakan hasil interpreter WEB Server terhadap script indeks.html

Tambahkan A Record : coba.com yang ditransletkan ke IP 10.10.10.10

Akses mengguanakn WEB Browser pada salah satu PC!


2.3 Latihan dan Tugas 

1. Tambahkan 2 buah PC ke jaringan, koneksikan ke switch port yang masih tersedia dan lakukan konfigurasi IP Address static supaya bisa berkomunikasi dengan semua PC yang ada di jaringan!



2. Lakukan konfigurasi DNS Server supaya menambahkan A Record : Google.com yang ada di translate ke salah satu IP Address PC yang baru ditambahkan!


3. Tambahkan juga A Record : uniku.ac.id yang ditranslate ke IP Address PC terkahir yang ditambahkan ke jaringan!


4. Lakukan testing DNS Record dengan menggunakan perintah : nslookup untuk melakukan testing terhadap semua record DNS yang telah diinputkan!


5. Tambahkan A Record : nama_panggilan.com translatekan ke IP 10.10.10.10 kemudian testing dengan perintah nslookup pada salah satu PC!

6. Edit file indeks.html pada HTTP Server, sehingga menampilkan identitas diri (NIM, NAMA, KELAS). Tampilkan file indeks.html yang sudah di edit tersebut dengan menggunakan string A Record (nama dimain yang sudah dibuat di tugas no. 5)



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DNS (Domain Name Server) adalah sebuah server atau mesin yang bertugas seperti server atau mesin lainnya di dunia internet namun memiliki tugas yang lebih spesifik untuk mengatur domain name.
Tujuan dari DNS server ini adalah untuk mentranslasikan domain name (alamat di internet) ke dalam IP Address.

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan http atau https dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.