LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER
MODUL III
“Pengenalan Virtual LAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata
Kuliah Bahasa Pemrograman 1
Disusun Oleh
Nama : Alan Agustriana
NIM : 20160910073
Kelas : SI S1-2016-C
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya penulis
diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer.
Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyusun laporan ini
dengan tema Pengenalan
Virtual LAN. Laporan ini
menjelaskan tentang cara
membuat pengkabelan jaringan komputer.
Tidak lupa
juga saya ucapkan terima kasih
kepada kedua orang tua kami masing-masing dan terima kasih kepada
dosen Jaringan Komputer yaitu Iwan
Lesmana S.Kom., M.Kom yang telahmembimbing penulis dalam menyusun laporan.
Penulis menyadari
bahwa dalam laporan ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.
Kuningan, November 2017
Penulis.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
1.2 Masksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Netbeans
2.3 Cara setting path java
2.4 Praktikum
2.5 Latihan / Post Test
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan
Teori
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan
sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan
(menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya
perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat
dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil
jaringan IP yang terpisah secara logik.
VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan
jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang
sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer
harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN
tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN
harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan
sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Beberapa
keuntungan penggunaan VLAN antara lain:
·
Security
– keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya
bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
·
Cost
reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade
perluasan network yang bisa jadi mahal.
·
Higher
performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast
domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang
tidak dibutuhkan dalam jaringan.
·
Broadcast
storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi
banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini
terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
·
Improved
IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang
membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
·
Simpler
project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan
dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan
kondisi geografis.
·
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN
ID adalah:
a. Normal Range
VLAN (1 – 1005)
·
Digunakan
untuk jaringan skala kecil dan menengah.
·
Nomor
ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
·
ID 1,
1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
·
Konfigurasi
disimpan di dalam file database VLAN.
·
VLAN
trunking protocol (VTP), yang membantu manajemen VLAN.
b. Extended Range VLANs
(1006 – 4094)
·
Memampukan
para service provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang
lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkanjumlah
VLAN lebih dari normal.
·
Memiliki
fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
·
Disimpan
dalam NVRAM (file running configuration).
·
VTP
tidak bekerja di sini. Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan
extended range.
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
VLAN Data, VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi
hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu
lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN
pengguna, User VLAN.
VLAN
Default, Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN
Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan
tidak dapat dihapus.
Native
VLAN, Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged
traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic).
Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
VLAN
Manajemen, VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen
switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak
mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP
address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui
HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
VLAN
Voice, VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang
dikhusukan untuk komunikasi data suara.
1.2 Maksud
dan Tujuan
·
Memahami
tentang teknik Virtual Local Local Area Network.
·
Mampu
mendesain jaringan dengan menerapkan VLAN.
·
Mampu
melakukan trouble shooting basic VLAN.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Desain Jaringan dan Konfigurasi Cabling Switch Port
Jalankan Cisco Packet Tracer kemudian tambahkan 4 PC
dan satu buah switch pada lembar kerja. Lakukan pengkabelan pada tiap node
dengan menggunakan kabel straight.
NO
|
NODE
|
Switch Port
|
1
|
PC0/Fa0
|
Fa 0/1
|
2
|
PC1/Fa0
|
Fa 0/2
|
3
|
PC2/Fa0
|
Fa 0/3
|
4
|
PC3/Fa0
|
Fa 0/4
|
2.2
Konfigurasi IP Addressing
Lakukan
konfigurasi IP addressing pada tiap PC, sehingga sesuai dengan desain jaringan
berikut ini
·
PC0/Fa0
port Fa 0/1 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.
·
PC1/Fa0
port Fa 0/2 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0
·
PC2/Fa0
port Fa 0/11 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0
·
PC3/Fa0
port Fa 0/12 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0
2.3
Lakukan Konfigurasi VLAN ID
1.
Untuk menambahkan langkahnya
·
Klik
kiri pada switch, Pilih Tab Config, kemudian VLAN Database.
·
Isi
pada VLAN Number dan VLAN Name, kemudian tekan tombol Add.
·
VLAN 10
untuk Server, dan VLAN 20 untuk Admin.
2.
Untuk menambahkan akses interface pada salah satu VLAN, langkahnya:
·
Kilik
pada switch, pilih Tab Config, kemudian Nama Interface.
·
Kemudian
pilih Access, kemudian Nama VLAN/
3.
Tambahkan dua VLAN dan atur konfirgurasi tiap interface pada switch sehingga
sesuai dengan tabel berikut.
VLAN ID/Number
|
Switch Port Range
|
Name
|
10
|
Fa 0/1 – Fa 0/10
|
Server
|
20
|
Fa 0/11 – Fa/020
|
Admin
|
2.4
Testing Koneksi Menggunakan PING
Lakukan perintah ping ke IP Address PC di jaringan
sesuai tabel dan list output perintah tersebut pada tabel berikut.
Testing
PC0 -> PC1
PC0 -> PC2
PC0 -> PC3
Testing
PC2 -> PC1
PC2 -> PC3
PING DESTINATION
|
HASIL (Success/Fail)
|
ANALISA
|
PC0 – PC PC1
|
Success
|
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC1 dapat terhubung,
dikarenakan masih dalam 1 NODE Server
|
PC0 – PC PC2
|
Fail
|
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC2 tidak dapat
terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
|
PC0 – PC PC3
|
Fail
|
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC3 tidak dapat
terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
|
PC2 – PC PC1
|
Fail
|
Setelah dilakukan ping PC2 ke PC1 tidak dapat
terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
|
PC2 – PC PC3
|
Success
|
Setelah dilakukan ping PC2 ke PC3 dapat terhubung,
dikarenakan masih dalam 1 NODE Admin
|
2.5 Tugas
1. Tambahkan VLAN 30 dengan nama STUDENT dan berikan
access terhadap interface Fa0/21 s/d Fa0/23 sehingga semua VLAN pada switch0
sesuai dengan tabel berikut :
VLAN ID/Number
|
Switch Port Range
|
Name
|
10
|
Fa0/1 – Fa0/10
|
Server
|
20
|
Fa0/11 – Fa0/120
|
Admin
|
30
|
Fa0/21 – Fa0/23
|
Student
|
Lakukan penyetingan VLAN 30 dengan nama Student
2. Tambah kan dua PC pada lembar kerja Cisco Packet
Tracer dan sambungan FastEthernet pada tiap PC pada port switch sesuai dengan
informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
VLAN
|
Switch Port
|
1
|
PC0/Fa0
|
Server
|
Fa0/1
|
2
|
PC1/Fa0
|
Server
|
Fa0/2
|
3
|
PC2/Fa0
|
Admin
|
Fa0/11
|
4
|
PC3/Fa0
|
Admin
|
Fa0/12
|
5
|
PC4/Fa0
|
Student
|
Fa0/21
|
6
|
PC5/Fa0
|
Student
|
Fa0/22
|
Tambah 2 PC tambahan untuk VLAN Student sambungan dengan switch menggunakan kabel straight dan sesuai kan setingan Fa NODE dan portnya sesuai dengan tabel
Untuk penyetingan IP Addressing pada PC4 dan PC5
·
PC4 IP :
10.10.10.14 | Subnetmask 255.255.255.0
·
PC5 IP :
10.10.10.15 | Subnetmask 255.255.255.0
3.
Lakukan testing koneksi dengan menggunakan perintah ping, pastikan komunikasi
antar PC yang berada dalm satu jaringan bisa berjalan dengan bauk, sementara
komunikasi antar PC yang berada jaringan tidak bisa berjalan!
Testing ping pada
Testing ping pada
·
PC0
-> PC 1, terhubung karena satu NODE Server.
·
PC0
-> PC 2, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC0
-> PC 4, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC2
-> PC 0, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC2
-> PC 3, terhubung karena satu NODE Admin
·
PC2
-> PC 4, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC4
-> PC 0, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC4
-> PC 2, tidak terhubung karena beda NODE.
·
PC4
-> PC 5, terhubung karena satu NODE Student.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang di
konfigurasikan (menggunakan software manajemen) sehingga dapat saling
berkomunikasi asalkan terhubung dengan jaringan yang sama walaupun secara
fisikal berada pada segmen LAN yang berbeda