Senin, 22 Januari 2018

Modul 3 - Pengenalan VLAN

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL III
“Pengenalan Virtual LAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Bahasa Pemrograman 1
Dosen Pengampu : Iwan Lesmana, S.Kom., M.Kom.







Disusun Oleh
Nama : Alan Agustriana
NIM : 20160910073
Kelas : SI S1-2016-C



FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer. Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyusun laporan ini dengan tema Pengenalan Virtual LANLaporan ini menjelaskan tentang cara membuat pengkabelan jaringan komputer.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami masing-masing dan terima kasih kepada dosen Jaringan Komputer yaitu Iwan Lesmana S.Kom., M.Kom yang telahmembimbing penulis dalam menyusun laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.


Kuningan,  November 2017


Penulis.

  


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
1.2 Masksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Netbeans
2.3 Cara setting path java
2.4 Praktikum
2.5 Latihan / Post Test

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik.
VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:
·         Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
·         Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
·         Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
·         Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
·         Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
·         Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.
·         Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:


a. Normal Range VLAN (1 – 1005) 

·         Digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
·         Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
·         ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
·         Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN.
·         VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manajemen VLAN.

b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)

·         Memampukan para service provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkanjumlah VLAN lebih dari normal.
·         Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
·         Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
·         VTP tidak bekerja di sini. Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.

Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
VLAN Data, VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
VLAN Default, Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
Native VLAN, Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
VLAN Manajemen, VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau  SNMP.
VLAN Voice, VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.


1.2 Maksud dan Tujuan

·         Memahami tentang teknik Virtual Local Local Area Network.
·         Mampu mendesain jaringan dengan menerapkan VLAN.
·         Mampu melakukan trouble shooting basic VLAN.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain Jaringan dan Konfigurasi Cabling Switch Port
Jalankan Cisco Packet Tracer kemudian tambahkan 4 PC dan satu buah switch pada lembar kerja. Lakukan pengkabelan pada tiap node dengan menggunakan kabel straight.

NO
NODE
Switch Port
1
PC0/Fa0
Fa 0/1
2
PC1/Fa0
Fa 0/2
3
PC2/Fa0
Fa 0/3
4
PC3/Fa0
Fa 0/4



2.2 Konfigurasi IP Addressing
Lakukan konfigurasi IP addressing pada tiap PC, sehingga sesuai dengan desain jaringan berikut ini

·         PC0/Fa0 port Fa 0/1   | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.
·         PC1/Fa0 port Fa 0/2   | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0
·         PC2/Fa0 port Fa 0/11 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0
·         PC3/Fa0 port Fa 0/12 | IP : 10.10.10.10 | Subnermask 255.255.255.0



2.3 Lakukan Konfigurasi VLAN ID
1. Untuk menambahkan langkahnya
·         Klik kiri pada switch, Pilih Tab Config, kemudian VLAN Database.
·         Isi pada VLAN Number dan VLAN Name, kemudian tekan tombol Add.
·         VLAN 10 untuk Server, dan VLAN 20 untuk Admin.




2. Untuk menambahkan akses interface pada salah satu VLAN, langkahnya:
·         Kilik pada switch, pilih Tab Config, kemudian Nama Interface.
·         Kemudian pilih Access, kemudian Nama VLAN/






3. Tambahkan dua VLAN dan atur konfirgurasi tiap interface pada switch sehingga sesuai dengan tabel berikut.

VLAN ID/Number
Switch Port Range
Name
10
Fa 0/1 – Fa 0/10
Server
20
Fa 0/11 – Fa/020
Admin


2.4 Testing Koneksi Menggunakan PING

Lakukan perintah ping ke IP Address PC di jaringan sesuai tabel dan list output perintah tersebut pada tabel berikut.

Testing
PC0 -> PC1
PC0 -> PC2
PC0 -> PC3



Testing
PC2 -> PC1
PC2 -> PC3







PING DESTINATION
HASIL (Success/Fail)
ANALISA
PC0 – PC PC1
Success
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC1 dapat terhubung, dikarenakan masih dalam 1 NODE Server
PC0 – PC PC2
Fail
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC2 tidak dapat terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
PC0 – PC PC3
Fail
Setelah dilakukan ping PC0 ke PC3 tidak dapat terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
PC2 – PC PC1
Fail
Setelah dilakukan ping PC2 ke PC1 tidak dapat terhubung, dikarenakan berbeda NODE dan jalur aksesnya
PC2 – PC PC3
Success
Setelah dilakukan ping PC2 ke PC3 dapat terhubung, dikarenakan masih dalam 1 NODE Admin


2.5 Tugas

1. Tambahkan VLAN 30 dengan nama STUDENT dan berikan access terhadap interface Fa0/21 s/d Fa0/23 sehingga semua VLAN pada switch0 sesuai dengan tabel berikut :

VLAN ID/Number
Switch Port Range
Name
10
Fa0/1 – Fa0/10
Server
20
Fa0/11 – Fa0/120
Admin
30
Fa0/21 – Fa0/23
Student

Lakukan penyetingan VLAN 30 dengan nama Student







2. Tambah kan dua PC pada lembar kerja Cisco Packet Tracer dan sambungan FastEthernet pada tiap PC pada port switch sesuai dengan informasi pada tabel berikut:

NO
NODE
VLAN
Switch Port
1
PC0/Fa0
Server
Fa0/1
2
PC1/Fa0
Server
Fa0/2
3
PC2/Fa0
Admin
Fa0/11
4
PC3/Fa0
Admin
Fa0/12
5
PC4/Fa0
Student
Fa0/21
6
PC5/Fa0
Student
Fa0/22

Tambah 2 PC tambahan untuk VLAN Student sambungan dengan switch menggunakan kabel straight dan sesuai kan setingan Fa NODE dan portnya sesuai dengan tabel



Untuk penyetingan IP Addressing pada PC4 dan PC5

·         PC4 IP : 10.10.10.14 | Subnetmask 255.255.255.0
·         PC5 IP : 10.10.10.15 | Subnetmask 255.255.255.0



3. Lakukan testing koneksi dengan menggunakan perintah ping, pastikan komunikasi antar PC yang berada dalm satu jaringan bisa berjalan dengan bauk, sementara komunikasi antar PC yang berada jaringan tidak bisa berjalan!

Testing ping pada


·         PC0 -> PC 1, terhubung karena satu NODE Server.
·         PC0 -> PC 2, tidak terhubung karena beda NODE.
·         PC0 -> PC 4, tidak terhubung karena beda NODE.



·         PC2 -> PC 0, tidak terhubung karena beda NODE.
·         PC2 -> PC 3, terhubung karena satu NODE Admin
·         PC2 -> PC 4, tidak terhubung karena beda NODE.



·         PC4 -> PC 0, tidak terhubung karena beda NODE.
·         PC4 -> PC 2, tidak terhubung karena beda NODE.
·         PC4 -> PC 5, terhubung karena satu NODE Student.







BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang di konfigurasikan (menggunakan software manajemen) sehingga dapat saling berkomunikasi asalkan terhubung dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal berada pada segmen LAN yang berbeda