Rabu, 07 Februari 2018

Modul 8 - Dynamic Routing

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL VIII
“Dynamic Routing (Open Shortest Part First)”
Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Bahasa Pemrograman 1
Dosen Pengampu : Iwan Lesmana, S.Kom., M.Kom.






Disusun Oleh
Nama : Alan Agustriana
NIM : 20160910073
Kelas : SI S1-2016-C



FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktikum Jaringan Komputer. Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyusun laporan ini dengan tema Dynamic Routing (Open Shortest Part First). Laporan ini menjelaskan tentang routing protocol yang berkomunikasi dengan router lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada.

Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami masing-masing dan terima kasih kepada dosen Jaringan Komputer yaitu Iwan Lesmana S.Kom.,  M.Kom yang telah membimbing penulisdalam menyusun laporan.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.


Kuningan, 6 Januari 2018
                                                                                                                                         

                                                                                                                Penulis.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Desain Jaringan 
2.2 Konfigurasi IP Address
2.3 Konfigurasi Dynamic Routing OSPF
2.4 Latihan & Tugas

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori

Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.
Dynamic routing di bagi menjadi 2, yaitu:
  1. Interior Gateway Protokol
  2. Exterior Gateway Protokol
Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya.
Dynamic Routing
Merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.
Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.

Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.

IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan:
       
      1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan

  • RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update)
  • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
Kekurangan
  • Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  • RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

      2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Kelebihan
  • support = 255 hop count
Kekurangan
  • Jumlah Host terbatas
      3.Open Shortest Path First (OSPF)

Kelebihan
  • Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
  • Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
  • Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
      4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)

Kelebihan
  • Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
  • Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
  • Hanya untuk Router Cisco

      5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)

Kelebihan
  • Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
  • Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi




1.2 Maksud dan Tujuan
  • Memahami tentang static routing
  • Mampu menambahkan informasi routing pada router.
  • Melakukan troubel shooting pada internetwork.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain Jaringan

Pada lembar kerja baru Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan tampilan desain jaringan berikut ini :


2.2 Konfigurasi IP Address

Konfigurasi  IP Address pada PC

Sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi tabel berikut :


NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PC0/Fa0
10.0.1.2
255.255.255.0
10.10.1.1
2
PC1/Fa0
10.0.2.2
255.255.255.0
10.10.2.1

 


 Konfigurasi IP Adress pada Router


Router Kuningan
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0 Gateway NetKuningan
10.0.1.1
255.255.255.0
Gig1/0 Link to router Cirebon
192.168.1.1
255.255.255.252
  



Router Cirebon
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0 Gateway NetCirebon
10.0.2.1
255.255.255.0
Gig1/0 Link to router Kuningan
192.168.1.2
255.255.255.252
   




2.3 Konfigurasi Dynamic Routing OSPF 

Tampilkan routing tabel pada tiap router, sesuaikan dengan tampilan informasi routing berikut :



Tampak pada informasi - informasi diatas bahwa pada tiap router baru ada 2 jaringan di routing masing - masing router.


Coba lakukan test koneksi menggunakan tool ping dari PC Kuningan!


Lakukan juga testing routing packet dengan menggunakan tool tracert dari tiap PC!


Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan Protocol Dynamic (OSPF)

Masuk ke CLI Router Kuningan dan jalankan perintah berikut :


Masuk ke CLI Router Cirebon dan jalankan perintah berikut :




Tampilkan routing tabel pada tiap router dan bandingkan dengan tampilan informasi routing berikut :


Pada tampilan diatas, semua jaringan sudah dirouting tabel semua router. Simbol C menandakan Connected dan simbol O menandakan bahwa jaringan tersebut timabahkan otomatis menggunakan protocol routing OSPF.

Lakukan testing koneksi antar jatingan dengan menggunakan tool ping dan tracert dari PC Kuningan ke semua node jaringan! Pastikan hasilnya sukses.



2.4 Latihan dan Tugas 
    Dengan menggunakan simulator Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan diagram berikut ini :
      Tambahkan 4 buah PC dan 4 buah router, untuk tiap masing - masing router dilengkai interface 1 CFE dan 3 FGE.
      Kemudian sambungan sesuai diagram.
      Lakukan konfigursi IP Address pada tiap PC dan Router
      Konfigurasi  IP Address pada PC, sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi tabel berikut :


      NO
      NODE
      IP Address
      Netmask
      Gateway
      1
      PCJAKARTA/Fa0
      10.0.1.2
      255.255.255.0
      10.10.1.1
      2
      PCKUNINGAN/Fa0
      10.0.2.2
      255.255.255.0
      10.10.2.1
      3
      PCCIREBON/Fa0
      10.0.3.2
      255.255.255.0
      10.10.3.1
      4
      PCMAJALENGKA/Fa0
      10.0.4.2
      255.255.255.0
      10.10.4.1

      Router Jakarta
      Interface
      IP Address
      Netmask
      Fa0/0 Gateway NetJakarta
      10.0.1.1
      255.255.255.0
      Gig1/0 Link to router Kuningan
      192.168.1.1
      255.255.255.252
      Gig2/0 Link to router Cirebon
      192.168.2.1
      255.255.255.252
      Gig3/0 Link to router Majalengka
      192.168.3.1
      255.255.255.252

      Router Kuningan
      Interface
      IP Address
      Netmask
      Fa0/0 Gateway NetKuningan
      10.0.2.1
      255.255.255.0
      Gig1/0 Link to router Jakarta
      192.168.1.2
      255.255.255.252
      Gig2/0 Link to router Cirebon
      192.168.4.2
      255.255.255.252
      Gig3/0 Link to router Majalengka
      192.168.5.1
      255.255.255.252

      Router Cirebon
      Interface
      IP Address
      Netmask
      Fa0/0 Gateway NetCirebon
      10.0.3.1
      255.255.255.0
      Gig1/0 Link to router Jakarta
      192.168.2.2
      255.255.255.252
      Gig2/0 Link to router Kuningan
      192.168.4.1
      255.255.255.252
      Gig3/0 Link to router Majalengka
      192.168.6.1
      255.255.255.252

      Router Majalengka
      Interface
      IP Address
      Netmask
      Fa0/0 Gateway NetCirebon
      10.0.4.1
      255.255.255.0
      Gig1/0 Link to router Jakarta
      192.168.3.2
      255.255.255.252
      Gig2/0 Link to router Kuningan
      192.168.5.2
      255.255.255.252
      Gig3/0 Link to router Cirebon
      192.168.6.2
      255.255.255.252


      Tambahkan informasi routing yang belum ada pada tabel routing tiap router dengan menggunakan Protocol Routing OSPF!



        
      Tampikan informasi routing / tabel routing pada tiap router !





      Semua jaringan harus bisa berkomunikasi. Testing koneksi antar jaringan dengan menjalankan tool ping dari PC Kuningan ke tiap PC jaringan lain.
        Tampilkan perjalanan packet dari PC Kuningan <-> PC Jakarta. Berapa HOP? Buktikan denga menggunakan tool tracert. 






          BAB III
          PENUTUP
          3.1 Kesimpulan

          Routing adinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing tabel pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses CPU, router, dan penggunaan bandwidth dari link jaringan

          Router dinamis adalah router yang merutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat routing yang baru.



          Share this

          0 Comment to "Modul 8 - Dynamic Routing"

          Posting Komentar