LAPORAN
PRATIKUM
MODUL
2
TIPE DATA VARIABEL DAN OPERATOR
Disusun
Oleh :
NAMA : ALAN AGUSTRIANA
NIM : 20160910073
KELAS : SINFC-2016
SISTEM
INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke
hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat
kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas
“Pengertian Tipe Data, Variabel dan Operator ”, suatu pembahasan yang penting
bagi masyarakat yang menggunakan pemograman dalam berbagai rangka.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman tentang Tipe Data, Variabel dan Operator yang sangat diperlukan dalam
suatu harapan dapat memanfaatkan teknologi informasi terutama yang menggunakan
pemograman dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah “Bahasa Pemograman 1”. Dalam proses pendalaman materi
ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu
rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
·
Bapak Dede
Irawan, M.Kom., selaku dosen mata kuliah “Bahasa Pemograman 1”.
Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat,
Kuningan,
25 November 2017
ALAN AGUSTRIANA
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................... iii
BAB I. Pendahuluan ............................................................ 1
1.1
Latar Belakang ..................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................
2
1.3
Tujuan Masalah ................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................... 3
2.1
Pengertian Tipe Data ........................................... 3
2.2
Pengertian Variable ............................................. 11
BAB III. PENUTUP ............................................................. 22
3.1
Kesimpulan .......................................................... 22
3.2
Saran ................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Bahasa pemprograman, merupakan adalah suatu
komando atau perintah yang dibuat manusia untuk membuat komputer menjadi
memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah suatu susunan aturan
penulisan (sintaks) yang membentuk kode kode yang kemudian akan diterjemahkan
oleh program kompiler menjadi bahasa rakitan (assembly) dan terus diolah hingga
dimengerti oleh mesin. Komputer hanya mengerti bahasa mesin.
Bagi pemula, belajar bahasa pemprograman
memang sulit, namun bukan berarti itu penghalang bagi kita untuk enggan
belajar. Di Fakultas Sistem Informatika yang notabene khusus mempelajari
ilmu-ilmu komputer sekalipun, tidak semua mahasiswanya pandai dalam bahasa
pemrograman tertentu.
Hal itu dikarenakan tidak semua orang
mempunyai pemikiran dan kreativitas yang sama sehingga daya nalar terhadap
sebuah bahasa pemrograman didapatkan hasil yang berbeda-beda untuk setiap
orang. Perlu anda ketahui bahwa Program yang ditulis dengan menggunakan bahasa
pascal mempunyai ciri yang terstruktur sehingga mudah dipahami maupun
dikembangkan oleh pemogram.
Pada suatu bahasa pemrograman umumnya telah
menyediakan tipe – tipe data yang sederhana ( simple ) maupun yang terstruktu.
Termasuk di bahasa pascal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Pengartian Tipe
Data ?
2. Bagaimana Tipe Bilangan Bulat (Integer) ?
3. Tipe
data Floating Point ( Bilangan Pecahan ) ?
4. Bagaimana Pengertian
Variabel?
5. Apa Pengertian
Operator ?
6. Bagaimana
Contoh-Contoh Sintaks Tiap-Tiap Tipe Data ?
1.3. Tujuan Masalah
1. Dapat
Membuat pendeklarasian Variabel dan Tipe
Data.
2. Dapat
Membuat membuat program sederhana menggunakan berbagai macam tipe operator,
meliputi Aritmatika, Relasional, Kondisional, Assignment.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Tipe Data
Tipe data adalah suatu keyboard yang secara
otomatis datang dari bahasa program Java dan sama juga dari beberapa bahasa
program lannya. Dimana tipe data biasanya digunakan ketika kita menentukan
suatu jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu variabel.
Tipe data memiliki beberapa kegunaan dalam
jenis nilainya sesuai apa nama tipe data tersebut. Adapun perbedaan jenis
kelompok tipe data yang harus kita ketahui, yaitu tipe data bilangan bulat
(integer), bilangan pecahan (floating point), dan tipe data boolean dan char.
1. Tipe bilangan bulat (Integer)
Integer merupakan tipe data numerik yang digunakan apabila tidak berurusan dengan
pecahan atau bilangan desimal. Bilangan integer juga mengenal nilai positif dan
negatif ( signed number ). Tipe data numerik
yang termasuk integer adalah sebagai berikut :
Nama Type
Data
|
Ukuran
|
Range
Nilai
|
Keterangan
|
Byte
|
8 bit
|
-128 sampai 127
|
Tipe data bilangan
bulat
|
Short
|
16 bit
|
-32.768 sampai 32.767
|
Tipe data bilangan
bulat
|
Int
|
32 bit
|
-2.147.483.648 sampai 2.147.483.647
|
Tipe data bilangan
bulat
|
Long
|
64 bit
|
-9.223.372.036.854.775.808
sampai 9.223.372.036.854.775.807
|
Tipe data bilangan
bulat
|
Float
|
32 bit IEEE 754
|
|
Tipe data bilangan
real
|
Double
|
64 bit IEEE 754
|
|
Tipe data bilangan
real
|
Char
|
16 bit
|
0.........65535
|
Tipe data sebuah
karakter
|
Boolean
|
|
|
Tipe data yang memuat
status true atau false
|
2.
Tipe data Floating Point ( Bilangan Pecahan )
Floating
Point digunakan untuk menangani bilangan desimal atau perhitungan yang lebih
detail dibanding integer. Ada dua macam floating point, yaitu :
Tipe
|
Ukuran
|
Range
|
Presisi ( Jumlah Digit )
|
|
Bytes
|
bit
|
|||
float
|
4
|
32
|
+/-
3.4 x 1038
|
6-7
|
double
|
8
|
64
|
+/-
1.8 x 10308
|
15
|
Semua bilangan pecahan atau desimal dalam
Java tanpa diakhiri huruf f akan
dianggap sebagai double. Sedangkan bilangan yang ingin dikategorikan sebagai
float harus diakhiri dengan huruf F.
Misalnya : 4.22 F atau 2.314f. Sedangkan untuk bilangan doeuble, bisa menambah
dengan huruf D, karena secara default bilangan dengan koma atau pecahan atau
desimal akan dianggap sebagai double.
·
Float
Tipe ini digunakan untuk menandakan
nilai–nilai yang mengandung presisi atau ketelitan tunggal (single-precision)
yang menggunakan ruang penyimpanan 32-bit. Presisi tunggal biasanya lebih cepat
untuk processor-processor tertentu dan memakan ruang penyimpanan setengah kali
lebih sedikit dibandingkan presisi ganda (double precision).
Permasalahan yang timbul dari pemakaian tipe float untuk nilai-nilai yang terlalu
kecil atau justru terlalu besar, karena nilai yang dihasilkan akan menjadi
tidak akurat.
Example :
Contoh
program 1 :
public class a {
public static void main (String [] args)
// deklarasi variabel float ip=3,7;
// output
System.out.println(“ip saya = "+ip);
}
}
Contoh
program 2 :
public class a {
public static void main (String [] args)
// deklarasi variabel int ip; //inisialisasi
variabel ip=3,7;
// output
System.out.println(“ip saya = "+ip);
}
}
·
Double
Tipe ini mengandung tingkat ketelitian ganda
atau presisi ganda (double precisiondan menggunakan ruang penyimpanan 64-bit
untuk menyimpan nilai. Tipe double tentu lebih cepat untuk melakukan
perhitungan-perhitungan matematis daripada tipe float. Untuk perhitungan yang
bersifat bilangan riil dan menghasilkan hasil yang lebih akurat, maka lebih
baik menggunakan tipe double.
Contoh
program 1 : public class b {
public static void main (String [] args)
// deklarasi variabel double pi=3,1416;
// output
System.out.println(“nilai pi = "+pi);
}
}
Contoh
program 2 :
public class b {
public static void main (String [] args)
// deklarasi variabel int pi; //inisialisasi
variabel pi=3,1416;
// output
System.out.println(“nilai pi = "+pi);
}
}
Bilangan
pecahan juga bisa dibilang real, real adalah tipe data yang dipakai pada
variable yang berdata bilangan pecahan desimal. Dimana kita tahu di dunia
matematika ada yang namanya angka dibelakang koma, makanya tipe data ini sangat
cocok membantu kita untuk menuntaskan segala masalah dalam perhitungan.
Pada tipe
data ini yang paling umum digunakan yaitu tipe data double dimana double
memiliki ukuran yang besar senilai 64 bit setara dengan 8 byte. Tipe data ini
mampu menuntaskan segala hitungan yang melibatkan bilangan pecahan yang banyak
angka dibelakang koma, seperti halnya perhitungan kosinus, perhitungan akar,
pangkat, bahkan volume, dan masih banyak lagi.
3.
Tipe Data Char
Char adalah karakter tunggal yang
didefinisikan dengan diawali dan diakhiri dengan tanda “ ( petik tunggal ).
Char berbeda dengan String, karena String bukan merupakan tipe data primitif,
tetapi sudah merupakan sebuah objek.
Contoh program 1 :
public class c {
public static void
main (String [] args)
//
deklarasi variabel char HurufPertama=‟a‟;
//
output
System.out.println(“Huruf
pertama adalah "+HurufPertama);
}
}
Contoh program 2 :
public class a {
public static void
main (String [] args)
//
deklarasi variabel char HurufPertama;
//inisialisasi variabel HurufPertama=‟a‟;
//
output
System.out.println(“Huruf
pertama adalah "+HurufPertama);
}
}
Tipe char mengikuti aturan unicode, sehingga dapat menggunakan kode /u
kemudian diikuti bilangan dari 0 sampai 65535, tetapi yang biasa digunakan
adalah bilangan heksadesimal dari 0000 sampai FFFF. Misalnya : „\u123‟.
Java menggunakan karakter Unicode untuk merepresentasikan semua karakter
yang ada.Unicode ialah sekumpulan karakter yang terdapat pada semua bahasa,
seperti bahasa Latin, Arab, Yunani dan lain-lainnya. Karena bahasa Java
dirancang untuk dapat diterapkan di berbagai macam platform, maka Java
menggunakan karakter Unicode yang membutuhkan ukuran 16-bit.
Untuk karakter-karakter yang tidak dapat diketikkan secara langsung
melalui keyboard, java menyediakan beberapa escape sequence (pasangan karakter
yang dianggap sebagai karakter tunggal). Escape sequence tidak dianggap sebagai
String, melainkan tetap sebagai tipe karakter khusus. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa contoh tentang escape sequence.
4.
Boolean
Tipe data Boolean mempunyai dua nilai yaitu
true (benar) dan false (salah). Nilai Boolean sangat penting digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam suatu kejadian tertentu.Contoh penggunaan:
Contoh
penggunaan tipe data boolean pada java bisa dicoba dengan perintah berikut :
class TipeData {
public static void
main(String[] args) {
// Tipe data
primitif
long data1 =
546767226531;
int data2 = 2235641;
short data3 = 714;
bytedata4 = 34;
float data6 =
1.733; // tipe data pecahan
double data5 =
4.967; // tipe data pecahan
char data7 = „C‟;
boolean data8 =
true;
System.out.println(“Nilai
Long : “+ data1);
System.out.println(“Nilai
Int : “+ data2);
System.out.println(“Nilai
Short : “+ data3);
System.out.println(“Nilai
Byte : “+ data4);
System.out.println(“Nilai
Double : “+ data5);
System.out.println(“Nilai
Float : “+ data6);
System.out.println(“Nilai
Char : “+ data7);
System.out.println(“Nilai
Boolean : “+ data8);
}
}
5.
String
String adalah tipe data dasar yang berupa
kumpulan karakter dengan panjang tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter,
karena tipe data string sering digunakan dalam pemrograman, string dianggap
sebagai tipe data dasar.
Untuk penyimpanan string didalam memori,
dibutuhkan 1 byte untuk tiap karakternya. Serupa dengan penulisan karakter,
penulisan sebuah string juga harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik
ganda. String juga mengenal null yang dituliskan dengan "".
Contoh
string:
·
"Kuningan"
·
"Semangat"
·
"ABC123"
·
"Kawaii"
·
"20160910073"
·
"L"
Perhatikan bahwa sebuah
karakter tunggal ("L") juga merupakan string.
Contoh program 1 :
public class x {
public static void
main (String [] args)
//
deklarasi variabel
string a=”enang”;
//
outsput
System.out.println(“Saya
sedang merasa "+a);
}
}
Contoh program 2 :
public class y {
public static void
main (String [] args)
//
deklarasi variabel string a;
//inisialisasi variabel a=”senang”;
//
output
System.out.println(“Saya
sedang merasa "+a);
}
}
2.2. Pengertian Variabel
Variabel adalah item yang digunakan data
untuk menyimpan pernyataan objek. Variabel memiliki tipe data dan nama. Tipe
data menandakan tipe nilai yang dapat dibentuk oleh variabel itu sendiri. Nama
variabel harus mengikuti aturan untuk identifier.
1.
Variabel Reference dan Variabel Primitif
Sekarang
kita akan membedakan dua tipe variabel yang dimiliki oleh program Java. Ada
variabel reference dan variabel primitif. Variabel primitif adalah variabel
dengan tipe data primitif. Mereka menyimpan data dalam lokasi memori yang
sebenarnya dimana variabel tersebut berada.
Variabel Reference adalah variabel yang
menyimpan alamat dalam lokasi memori. Yang menunjuk ke lokasi memori dimana
data sebenarnya berada. Ketika Anda mendeklarasikan variabel pada class
tertentu, Anda sebenarnya mendeklarasikan reference variable dalam bentuk objek
dalam classnya tersebut.
Sebagai
contoh, Apabila kita mempunyai dua variabel dengan tipe data int dan String.
int num = 10;
String name = "Hello"
Dimisalkan ilustrasi yang ditunjukkan dibawah
ini adalah memori yang ada pada komputer Anda, dimana Anda memiliki alamat dari
setiap sel memorinya, nama variabel dan datanya terbentuk sebagai berikut.
Seperti yang dapat Anda lihat, untuk variable
primitif num, datanya berada dalam lokasi dimana variabel berada. Untuk
reference variable name, variabel hanya menunjuk alamat dimana data tersebut
benar-benar ada.
Variabel merupakan container yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah
program dengan tipe tertentu. Untuk mendefinisikan variabel, kita dapat
menggunakan identifier untuk menamai variabel tersebut.
a)
Identifier
Identifier adalah kumpulan karakter yang
dapat digunakan untuk menamai variabel, method, class, interface, dan package.
Sebagaimana bahasa pemrograman pada umumnya, Java memiliki peraturan untuk
identifier yang valid atau sah. Identifier bisa disebut valid atau sah apabila
diawali dengan :
-
Huruf / abjad
-
Karakter mata uang
-
Underscore ( _ )
Identifier
dapat terdiri dari :
-
Huruf / abjad
-
Angka
-
Underscore ( _ )
Identifier tidak boleh mengandung @, spasi
atau diawali dengan angka. Selain itu, identifier tidak boleh menggunakan
keyword atau katakata yang memiliki arti atau digunakan dalam pemrograman Java.
b) Mendeklarasikan Variabel
Sintaks dasar : [tipe data] [nama variabel];
Menuliskan tipe data dari variabel, contoh :
int bilangan;
char karakter;
float bildesimal;
boolean status;
Setelah mendeklarasikan
variabel dengan tipe data, selanjutnya memberikan nilai variabel tersebut
dengan tanda = ,contoh :
bilangan = 20;
karakter = „k‟;
bildesimal =
22.2f;
status = true;
Dapat juga mendeklarasikan dan memberikan nilai dalam
satu baris.
int bilangan = 20;
char karakter =
„k‟;
float bildesimal =
22.2f;
boolean status =
true;
Kita dapat membuat variabel menjadi konstanta
yang tidak dapat diubah nilainya dengan menambahkan keyword sebelum tipe data
dari variabel.
Contoh :
final int
konstantainteger = 10;
final float pajak
= 15.5;
2.3. Pengertian Operator
Dalam Java, ada beberapa tipe operator. Ada
operator aritmatika, operator relasi, operator logika, dan operator kondisi.
Operator ini mengikuti bermacam-macam prioritas yang pasti sehingga compilernya
akan tahu yang mana operator untuk dijalankan lebih dulu dalam kasus beberapa
operator yang dipakai bersama-sama dalam satu pernyataan.
1.
Operator Aritmatika Dasar
Operator aritmetika adalah operator yang berfungsi perhitungan matematis.
Yang
termasuk dalam arithmatic operator
adalah sebagai berikut :
+ : Penjumlahan
- : Pengurangan
* : Perkalian
/ : Pembagian
%
: Modulus
(sisa hasil bagi)
++
: Increment
(menaikkan nilai dengan 1)
– :
Decrement(menurunkan nilai dengan 1)
Berikut ini contoh program menggunakan
operator aritmetika :
class Program1{
public static void
main(String[] args){
System.out.println(“Operasi
aritmetika ” + “pada tipe integer”);
int a = 7 + 4;
int b = a – 4;
int
c = a * b;
int d = c / 3;
int
e = -a;
System.out.println(“Nilai
a: ” + a);
System.out.println(“Nilai
b: ” + b);
System.out.println(“Nilai
c: ” + c);
System.out.println(“Nilai
d: ” + d);
System.out.println(“Nilai
e: ” + e);
System.out.println();
System.out.println(“Operasi
aritmetika ” + “pada tipe floating-point”);
double fa = 7 + 4;
double
fb = fa – 4;
double fc = fa *
fb;
double
fd = fc / 3;
double fe = -a;
System.out.println(“Nilai
fa: ” + fa);
System.out.println(“Nilai
fb: ” + fb);
System.out.println(“Nilai
fc: ” + fc);
System.out.println(“Nilai
fd: ” + fd);
System.out.println(“Nilai
fe: ” + fe);
}
a. Operator
Modulus (Sisa Bagi)
Operator modulus (%) digunakan untuk menentukan
sisa hasil bagi dari sebuah operasi pembagian bilangan bulat maupun bilangan
riil.
Berikut
ini contoh program menggunakan operator modulus :
class Program2
{
public static void
main(String[] args)
{
int a=25, b=6;
int c = a % b;
double d = 17.75;
double e = d % b;
System.out.println(“Sisa
bagi ” + a + “/” + b + ” adalah ” + c);
System.out.println(“Sisa
bagi ” + d + “/” + b + ” adalah ” + e);
}
}
b. Operator Increment – Decrement
Increment decrement operator adalah operator
yang berguna untuk menaikkan 1 nilai (increment) dan menurunkan 1 nilai
(decrement).
Berdasarkan urutan eksekusi penaikann dan
penurunan nilainya, increment-decrement operator ini dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam, yaitu pre-increment/decrement dan post-increment/decrement.
Berikut
ini contoh program menggunakan operator increment :
class Program3
{
public static void
main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-increment”);
System.out.println(“a\t:
” + a);
System.out.println(“++a\t:
” + ++a);
System.out.println(“a\t:
” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-increment”);
System.out.println(“b\t:
” + b);
System.out.println(“b++\t:
” + b++);
System.out.println(“b\t:
” + b);
}
}
Berikut
ini contoh program menggunakan operator decrement :
class Program4
{
public static void
main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-decrement”);
System.out.println(“a\t:
” + a);
System.out.println(“–a\t:
” + –a);
System.out.println(“a\t:
” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-decrement”);
System.out.println(“b\t:
” + b);
System.out.println(“b–\t:
” + b–);
System.out.println(“b\t:
” + b);
}
}
2.
Operator
Relasional
Operator relasional adalah operator yang
menyatakan hubungan antara satu operand dengan operand lainnya. Hasil yang
diberikan dari operasi ini akan bernilai boolean (true/false).
Operator
|
Keterangan
|
==
|
Sama dengan
|
!=
|
Tidak sama dengan
|
>
|
Lebih besar
|
<
|
Lebih kecil
|
>=
|
Lebih besar atau sama dengan
|
<=
|
Lebih kecil atau sama dengan
|
Berikut ini contoh program menggunakan operator
relasional :
class Program5
{
public static void
main(String[] args)
{
int a=7, b=17;
System.out.println(“a
== b bernilai ” + (a == b));
System.out.println(“a
!= b bernilai ” + (a != b));
System.out.println(“a
> b bernilai ” + (a > b));
System.out.println(“a
< b bernilai ” + (a < b));
System.out.println(“a
>= b bernilai ” + (a >= b));
System.out.println(“a
<= b bernilai ” + (a <= b));
}
}
3. Operator Logika
Operator logika berguna
ketika kita ingin menguji dua kondisi atau lebih secara bersamaaan apakah
syarat itu bernilai benar atau tidak. Operator logika digunakan untuk melakukan
operasi terhadap dua operand yang bertipe Boolean. Hasil yang diberikan dari
operasi ini juga akan bertipe Boolean.
Operator
|
Keterangan
|
&&
|
AND
|
||
|
OR
|
^
|
XOR ( Exclusive OR )
|
!
|
NOT ( Negasi )
|
Berikut ini contoh program menggunakan operator logika :
class Program6
{
public static void
main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi
AND”); System.out.println(“true && true = ” + (true && true));
System.out.println(“true && false = ” + (true && false));
System.out.println(“true || true = ” + (true || true));
System.out.println(“true
|| false = ” + (true || false));
System.out.println(“false
|| true = ” + (false || true));
System.out.println(“true ^ true = ” + (true ^ true));
System.out.println(“true ^ false = ” + (true ^ false));
System.out.println(“false ^ true = ” + (false ^ true));
System.out.println(“!true = ” + (!true));
.out.println(“!false = ” + (!false));
}
}
4.
Operator
Assignment (penugasan)
Operator penugasan berguna untuk memberikan
nilai kesuatu variabel.Operator penugasan menggunakan tanda sama dengan ( = ).
Dibawah ini beberapa operator penugasan.
Operator
|
Keterangan
|
=
|
Pemberian
Nilai
|
+=
|
Penambahan
Bilangan
|
-+
|
Pengurangan
Bilangan
|
*=
|
Pengalian
Bilangan
|
/=
|
Pembagian
Bilangan
|
%=
|
Pemrolehan
Sisa Bagi
|
·
Operator += digunakan untuk menaikan nilai
terhadap suatu variabel contohnya a +=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a
saat ini akaan bernilai 7.
·
Operator -= digunakan untuk menurunkan nilai terhadap
suatu variabel contohnya a -=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a saat ini
akaan bernilai 3.
·
Operator /= digunakan untuk membagi nilai
terhadap suatu variabel contohnya a /=2, jika semula variabel a berisi 5 maka a
saat ini akaan bernilai 2.5
·
Operator %= digunakan untuk memperoleh sisa
pembagian nilai terhadap suatu isi variabel contohnya x%=2, berarti nilai
variabel x (bertipe int) akan diisi dengan sisa pembagian x dengan 2. Kalau
misal x berisi 5 maka x saat ini akan bernilai 1.
Contoh
operator penugasan yaitu:
class penugasan{
public static void
main(String args[]){
int a =1;
int b = 2;
int c = 3;
int d = 4;
int e = 5;
3a+=5;
b*=4;
c-=1;
d/=2;
e%=2;
System.out.println("a
= " +a);
System.out.println("b
= " +b);
System.out.println("c
= " +c);
System.out.println("b
= " +d);
System.out.println("c
= " +e);
}
}
5.
Operator Bitwise
Operator
bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di memori.
Operator
bitwise dalam bahasa Java :
Operator
|
Penjelasan
|
Contoh
|
Hasil
|
>>
|
Pergeseran bit ke kanan
|
12>>2
|
3
|
<<
|
Pergeseran bit ke kiri
|
7<<2
|
28
|
&
|
Manipulasi bit dengan logika AND
|
11&7
|
3
|
|
|
Manipulasi bit dengan
logika OR
|
9|3
|
11
|
^
|
Manipulasi bit dengan
logika XOR
|
8^6
|
14
|
~
|
Manipulasi bit dengan
logika NOT
|
~13
|
-14
|
Setiap numerik
yang dimanipulasi harus dirubah dulu kedalam bentu biner, pada contoh di atas
maka binernya ada sebagai berikut :
Desimal
|
Biner
|
3
|
11
|
6
|
110
|
7
|
111
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
10
|
1010
|
11
|
1011
|
12
|
1100
|
Setelah didapatkan biner dari sertiap numerik yang akan
dimanipulasi maka barulah dilakukan operasi bitwise sesuai dengan operator yang
di gunakan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Penggunaan
|
Penjelasan
|
Hasil Biner
|
Hasil Desimal
|
12>>2
|
1100
digeser 2 bit ke kanan
|
11
|
3
|
7<<2
|
111
digeser 2 bit ke kiri
|
11100
|
28
|
12 & 7
|
1100 & 0111 maka setiap bit
dibandingkan dengan logika AND
|
0100
|
8
|
9 | 3
|
0101 | 0011 maka setiap bit dibandingkan dengan logika
OR
|
0111
|
11
|
8 ^ 6
|
0100 ^ 0110 maka setiap bit dibandingkan dengan logika
XOR
|
0010
|
2
|
~13
|
~(1101)
|
|
-14
|
Pada
operator ~ (Not) ada perhitungan tersendiri, secara sederhana rumusnya sebagai
berikut :
·
~(n) = – (n+1),
contoh: ~(82) = -83
·
~(-n) = n-1,
contoh: ~(-43) = 42
Contoh Program :
public class OperatorBitwise
{
public static void
main(String[] args) {
//
TODO Auto-generated method stub
System.out.println(" 7 << 2 = "+ (7 << 2));
System.out.println(" 12 >> 2 = "+ (15 >> 2));
System.out.println(" 12 & 7 = "+ (12 & 7));
System.out.println(" 9 | 3 = "+ (9 | 3)); System.out.println(" 8
^ 6 = "+ (8 ^ 6)); System.out.println(" ~13 = "+ (~13));
System.out.println(" ~(-8) = "+ ~(-8));
}
}
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pembahasan di atas yaitu:
Java dikenal sebagai bahasa pemrograman yang bersifat
strongly, yang berarti diharuskan mendeklarasikan tipe data dari semua variable
yang apabila lupa atau salah dalam mengikuti aturan pendeklarasian variable,
maka akan terjadi error pada saat proses kompilasi.
Tipe data yang terdapat pada bahasa pemrograman Java pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal,
Basic, dan lainnya, yakni terdiri dari integer, floating point, char, string
dan boolean.
Aturan penulisan variabel pada bahasa pemrograman Java
juga tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal,
Basic, dan lainnya, yakni harus diawali dengan huruf/abjad, karakter mata uang,
dan underscore ( _ ) dan terdiri dari huruf/abjad, angka, dan underscore ( _ ),
serta tidak boleh menggunakan kata-kata yang dikenal oleh bahasa pemrograman
Java (keyword), seperti byte, case, int, dan lainnya.
Sama halnya dengan semua bahasa dapat dipemrograman, Java
juga menyediakan operator-operator aritmatika untuk memanipulasi data numerik.
Selain Operator Aritmatika, Java juga mempunyai
operator-operator lain, seperti operator increment dan decrement, operator
assignment (penugasan), operator relasi, operator logical, operator bitwise
(yang terdiri dari and, or, xor, dan complement), dan operator precedence.
3.2. SARAN
Dalam mempelajari bahasa pemograman,hal yang
pertama harus di perhatikan adalah tata cara penulisannya. Karena bahasa
pemograman sangat senstive, yang artinya pada saat menuliskan sintaks suatu program
tertentu kita harus memperhatikan penulisan sintaks nya, begitu juga dengan
tipe data suatu variabel yang kita buat. Karena, walaupun kesalahan titik saja
maka program tidak bisa dijalankan (error).Kemudian, dikarenakan cukup rumitnya
bahasa pemrograman dan semakin banyaknya pesaing yang berkompetisi di bidang
pemrograman, maka kami menyarankan kepada pembaca, untuk lebih giat dalam
mempelajari bahasa pemrograman tersebut. Hal ini tidak hanya di khususkan untuk
pemograman java saja,begitu pula dengan bahasa pemograman lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://smkn1panji.sch.id/AJAL/Tutorial/Variable%20dan%20tipe%20data.pdf
2.
http://eskun.blogspot.co.id/2013/03/macam-macam-tipe-data-pada-java.html
phpapp01.pdf?response-content-disposition=attachment&Signature=lWpOJ1trxzB6ln8RZOaFJwJKwWM%3D&Expires=1444040088&AWSAccessKeyId=AKIAIA7QTBOH2LDUZRTQ
4.
http://yuliastutik15.blogspot.co.id/2013/02/konsep-variabel-pada-java-programing.html
0 Comment to "Modul II - Tipe Data Variabel dan Operator"
Posting Komentar